COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

Sosialisasi AIDS dan NARKOTIKA

0 komentar






Juknis E-Proposal Bindiktara

1 komentar
E-proposal bindiktara kemdikbud, merupakan sarana untuk menyalurkan bantuan operasional pendidikan kesetaraan bagi lembaga PKBM, LP2M dal lain lain. Penggunaan Sistem E-Proposal merupakan pengenalan dan panduan teknis Sistem SIMSAPA mulai dari pengenalan tampilan dan navigasi, serta deskripsi bantuan berdasarkan jenis bantuannya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna. Melalui buku ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang aktual, faktual dan cepat bagi pengambil kebijakan bagi Pemerintah Pusat, Dinas Pendidikan Kabupaten, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Pemegang kebijakan yang terkait. e_proposal bindiktara merupakan salah satu program pemerintah berbasis online dalam hal pelayanan proposal secara online melalui beberapa tahapan verivikasi dan valiadasi baik itu dari dinas dan pusat. 

Penyelenggaraan pendidikan melalui jalur nonformal ditujukan bagi masyarakat yang karena sesuatu hal tidak berkesempatan mengikuti pendidikan melalui jalur formal, salah satunya melalui Pendidikan Kesetaraan. Program BOP Pendidikan Kesetaraan adalah layanan pendidikan melalui jalur pendidikan nonformal yang ditujukan bagi masyarakat yang karena berbagai faktor tidak dapat menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah di tingkat formal, yang diselenggarakan oleh lembaga/organisasi atau satuan pendidikan nonformal sehingga pada gilirannya lulusannya diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinyatakan dan diakui setara dengan formal

Dalam rangka memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh layanan pendidikan dasar untuk mendukung wajib belajar pendidikan dasar dua belas tahun, pemerintah menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket C Setara SMA/MA. Untuk mensukseskan layanan program ini, pemerintah menyediakan bantuan sejumlah dana yang akan digunakan oleh para pimpinan lembaga/organisasi atau satuan pendidikan nonformal sebagai penyelenggara program pendidikan kesetaraan di daerah. Dalam upaya memberikan warna yang berbeda terhadap lulusan Paket C/Pendidikan Vokasi bagi Paket C, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan mulai tahun 2015 telah merintis penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket C dengan mengintegrasikan pembelajaran keterampilan yang lebih dikenal dengan Pendidikan Vokasi bagi Paket C. 


Persyaratan Penerima Bantuan BOP Program Pendidikan Kesetaraan anatara lain
1. Kriteria Lembaga yang Dapat Mengajukan Bantuan meliputi:
Lembaga penyelenggara program Pendidikan Kesetaraan : Diutamakan PKBM dan SKB yang sudah terakreditasi; SKB yang sudah menjadi satuan pendidikan Lembaga pengusul sudah terdaftar dalam Dapodik PAUD dan Dikmas.

Lembaga penyelenggara program Pendidikan kesetaraan PKBM, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang sudah terakreditasi ; SKB yang sudah menjadi satuan pendidikan dan memiliki peralatan yang lengkap serta tenaga pendidik yang professional sesuai dengan bidang keterampilan tersebut; Lembaga tersebut pada poin satu dan dua wajib mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat.



Lembaga penyelenggara program pendidikan kesetaraan dan lembaga penyelenggara program pendidikan vokasi (ketrampilan) sebagaimana diatas: bersedia menandatangani Pakta Integritas anti Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme sebelum memperoleh bantuan. Bersedia membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) setelah memperoleh dan menggunakan bantuan. Bersedia sewaktu-waktu menerima tim Monitoring dan Evaluasi dari Kementerian sesuai kebutuhan.

2. Kriteria Calon Peserta Didik
Peserta Didik Pendidikan kesetaraan B dan C Putus Sekolah Formal; dan sudah terdaftar di Dapodikmas.

Bentuk Bantuan alokasi dan pemamnfaatan program
1. Alokasi Sasaran
Pada tahun 2018 dana BOP Pendidikan Kesetaraan Paket C didistribusikan ke daerah berdasarkan sebaran data peserta didik yang terdapat dalam Dapodikmas (terlampir).

2. Pemanfaatan Dana Bantuan
  • BOP Pendidikan Kesetaraan untuk penyelenggaraan program Pendidikan kesetaraan Paket B sebesar Rp. 1.400.000,- dan Paket C per peserta didik sebesar Rp. 1.700.000 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah).
  • BOP Pendidikan Kesetaraan untuk penyelenggaraan program Pendidikan Vokasi bagi Pendidikan Kesetaraan Paket C per peserta didik sebesar Rp. 1.700.000 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah)



dengan rincian penggunan Program Pendidikan kesetaraan dengan item Manajemen Rapat Persiapan, Kesetaraan Honor Sekretariat, Biaya Transport, Dokumentasi, dan Penyusunan Laporan (Maks. 10%) dan Biaya Pelaksanaan Program pembelajaran, Pengadaan Alat dan Bahan Honor/Transport Tutor Biaya Operasional sebsear 90% ari total jumlah dana yang diterima

Video MONEV Vokasi 2017

0 komentar

Pendidikan Vokasional dan Tantangan Pekerjaan

0 komentar
Pendidikan keterampilan atau yang disebut pula sebagai pendidikan vokasional, saat ini diyakini mampu menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Hal itu disebabkan, konsep pendidikannya lebih mengandalkan skill atau keterampilan dan bertujuan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, trampil, memiliki disiplin tinggi, dan berjiwa kewirausahawan.


AGENDA MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)
PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C VOKASIONAL 
SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) RONAA METRO
METRO, 18 SEPTEMBER 2018

OLEH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DI DAMPINGI KABID PAUD DIKMAS DIKBUD KOTA METRO 
SERTA REKAN REKAN DARI HIPKI METRO




















Untuk menghasilkan kulitas pendidikan seperti itu, tujuan pendidikan tidak hanya sebatas mengejar hasil. Tapi harus dititikberatkan menjadi target yang berguna dari hasil pendidikan itu sendiri. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan yang membekali peserta didik dengan kemampuan vokasional. Dengan begitu, bukan hanya berbekal pengetahuan teori untuk bersaing dalam pasar kerja, namun lulusannya akan memiliki kompetensi vokasi yang berguna untuk menopang kecakapan hidup. Spesialisasi keahlian

Dunia pendidikan Indonesia terus berbenah, mengikuti perubahan jaman yang juga berlangsung sebegitu cepatnya. Di tengah terpaan berbagai masalah sosial, ekonomi, maupun politik yang berujung pangkal pada kegagalan pendidikan, penyelenggaraan proses pendidikan tetap memunculkan inovasinya.

Dengan menuntut kehadiran sumber daya manusia dengan muatan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai agar mampu bertahan sekaligus mengantisipasi perubahan yang terjadi di tengah ketatnya persaingan. Pendidikan vokasi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu pun akhirnya menjadi pilihan.

Kenyataannya, saat ini banyak aspek memiliki keunggulan lebih, sumber daya manusia lebih unggul kualitas dan profesionalitasnya, sarana dan prasarana yang lebih modern dan canggih, manajemen pendidikan seringkali juga lebih maju, lebih terbuka, dan terpercaya. Demikian pula ancaman adanya sertifikasi internasional yang akan berdampak langsung pada lulusan yang kurang berkualitas. Dalam situasi demikian, pendidikan yang memiliki spesifikasi dan spesialisasi dimungkinkan dapat lebih mampu menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan dunia kerja dan kebutuhan pasar. Lulusan siap pakai

Perbedaan utama antara pendidikan akademik dan vokasional terletak dalam keahlian yang dicapai lulusannya. Lulusan pendidikan akademik lebih berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan secara teori, sedangkan lulusan pendidikan vokasional lebih pada penguasaan praktek dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan.























Dapat dikatakan, bahwa lulusan pendidikan akademik terkadang masih memerlukan pendidikan khusus untuk menjalankan pekerjaan tertentu sebelum ia dapat bekerja, yaitu pendidikan profesional dan ujian yang dilakukan oleh asosiasi profesi yang bersangkutan. Sedangkan pemegang ijazah Vokasi yang memang pendidikannya sudah terarah pada bidang profesi tertentu, dengan sertifikasinya dapat langsung menjalankan pekerjaan itu.

Sayangnya, di sebagian negara bahkan termasuk Indonesia pendidikan vokasional termasuk lulusannya sering dianggap golongan kelas dua. Tanpa bermaksud mengecilkan jenjang manapun, kenyataannya pendapat bahwa gelar akademik sarjana dipandang lebih berharga dibandingkan sebutan ahli sudah mengakar dalam masyarakat kita.

Di sejumlah negara maju di belahan dunia mana pun, program vokasi merupakan andalan. Artinya, menjadi tumpuan bagi negara itu dalam membangun sistem kerja yang dapat sukses memasuki persaingan global. Dengan program berbasis ketrampilan kerja dan vokasi, banyak negara berhasil membangun ekonomi mereka dan lapangan kerja banyak diisi tenaga-tenaga vokasi berilmu pengetahuan.


Tidak sekadar mengejar ijazah, para lulusan Pendidikan Kesetaraan Paket C juga memiliki proyeksi untuk menjadikan dirinya bagian dari sumber daya manusia yang dibekali ketrampilan terspesialisasi. Demi mendukung itu, perguruan tinggi pun dituntut untuk mampu mendasarkan penyusunan kurikulum dan program akademiknya pada perhitungan dan pertimbangan kompetensi kerja lulusan yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar kerja dan masyarakat pengguna lulusan secara luas. Tanpa mempertimbangkan semuanya tersebut, pendidikan tinggi jalur vokasional harus dipertanyakan kembali esensi dan substansinya

Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)