COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

Mutu PKBM??

0 komentar

Peningkatan mutu?
PKBM..???
Apa sih mutu itu..??
Apa toh PKBM itu..??
Trus ngapain sih harus dikawinkan antara mutu dengan PKBM?
Emang ngefek tah??

Sebelum ngobrol lebih banyak lagi apa itu mutu? Apa itu PKBM? Trus kenapa harus di kawinkan antara mutu dengan PKBM ya Mblo, sruput kopi dulu yak, biar cespleng mikirnya J ..

Nah, sudah cespleng kan...kopinya jangan dihabisin dulu mblo, soalnya ngobrolnya agak panjang nih. Hehehe.

Kita mulai dulu dari apa sih Mutu itu?
Banyak sekali pengertian tentang mutu. Dari mulai kamus Primbon Jawa, kamus bahasa Kamasutra (mboh ono opo ora) dan yang utama kita lihat disini aja Ndro.. di Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu itu suatu nilai atau keadaan.  Ada juga yang bilang, mutu dikemukakan oleh para ahli dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Diantaranya kata blio orang ujung kulon Mas Edward Deming, bilang bahwa mutu adalah : “apredictive degree of uniformity and dependability at a low cost, suited to the market”.

Pendapat lain, seperti yang disampaikan Om Joseph M. Juran, mutu adalah : “fitness for use, as judged by the user”.

Kemudian Kang Philip B. Crossby, mengatakan “conformance to requirements”

dan Dek Armand V. Feigenbaum, mengatakan “full customer satisfaction”. 

Mboh njenengan sobat-sobat sedanten ngertos nopo mboten artine, urusane blakangan. Yang penting maksudnya begini Mblo..

Pada hakikatnya pengertian mutu itu menurut blio-blio diatas tadi, intinya sama dan memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
Pertama, meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Kedua, mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Ketiga, merupakan kondisi yang selalu berubah.  

Jadi, mimin coba simpulkan bahwa, mutu dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan. (rodo pinter titik, bar ngopi soale) hehe.

Lah trus..truss..apa itu PKBM.????
Menurut Bapak Edi Basuki selaku pamong belajar BPPAUDNI Regional II Surabaya saat ini menjabat sebagai Humas Pengurus Pusat IPABI Tahun 2014, yang di kutip dalam blog Bapak Fauzi Eko Pranyono, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wujud partisipasi masyarakat pada dunia pendidikan, sebab PKBM yang didirikan oleh, dari dan untuk masyarakat mempunyai banyak dimensi, baik sosial, ekonomi dan politik sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui pendidikan nonformal (PNF) yang sangat strategis. 

Jadi gaes, PKBM itu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat kepada beberapa anggota atau tokoh masyarakat setempat oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak lain di luar komunitas tersebut. Oleh masyarakat, berarti bahwa penyelenggaraan, pengembangan, dan keberlanjutan PKBM sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat itu sendiri. 

Lah oleh karena itu mengapa harus dikawinkan antara mutu dan PKBM, jadi buka hanya “Cinta” yang diperankan oleh Dian Sastro saja yang ingin dikawinkan oleh Rangga dalam kisah Filem “AADC” istilah kata antara Mutu dan PKBM itu pun harus dikawinkan sehingga akan muncul suatu rumusan atau hipotesis atau korelasi.

Jadi, Parameter untuk mengukur tingkat kemajuan suatu PKBM adalah manfaat bagi masyarakat. Yang dimaksud dengan manfaat (impact) adalah seberapa besar PKBM tersebut telah memberikan sumbangan yang berarti bagi peningkatan mutu kehidupan komunitas tersebut. Sumbangan ini dapat berupa peningkatan pengetahuan anggota masyarakat, peningkatan keterampilan, perbaikan perilaku, peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, penciptaan keharmonisan dan lain-lain.

Pemerintah selaku mitra tetap melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan program-program yang diberikan oleh pemerintah berupa blokgrant-blokgrant atau tempo hari lebih familiar dengan istilah “bantuan sosial” yang sumbernya baik dari APBD maupun APBN, yang diberikan kepada PKBM sebagai mitra masyarakat agar dapat program-program tersebut dapat diserap oleh masyarakat berbentuk pelatihan, pendidikan dan kursus-kursus (Non Formal dan Informal).  Dengan system penyelenggaraannya sangat fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat, proses pembelajaran, kurikulum dan waktunya tidak kaku, tidak seperti sekolah formal.

Hal ini merupakan bukti tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Untuk itulah, pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat harus bahu membahu memberikan pelayanan pendidikan kepada setiap warga masyarakat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya, sesuai jargon menjangkau yang tak terlayani. Dengan kata lain, PNF menjadi solusi untuk memberdayakan masyarakat marginal melalui pendidikan

Sebenernya masih banyak lagi indikator-indikator untuk meningkatkan mutu PKBM, bisa sobat-sobat browsing lewat mbah google. Maka akan sobat temui di situs-situs baik milik pemerintah atau dari situs PKBM itu sendiri, disana terdapat petunjuk teknis dan pelaksanaannya. Karena Pemerintah pun memberikan standarisasi pelaksanaan penyelenggaraan PKBM, itu untuk mengantisipasi terhadap lembaga PKBM yang memang benar-benar serius berbuat untuk masyarakat atau yang sekedar memanfaatkan bantuan yang hanya untuk kepentingan pribadi semata.

Jadi, disini mimin mencoba menarik kesimpulan bahwa (sruput kopi dulu ya gaes...srrruuffttt) silahkan tingkatkan kualitas ato mutu PKBM sobat-sobat semua, sesuwei dengan keadaan masyarakat setempat, apa sih yang dibutuhkan masyarakat sekitar sampean itu. Sobat-sobat bisa shering sama lembaga PKBM di tempat lain, mungkin ada kesamaan terkait kebutuhan masyarakat di tempat sobat, Pemerintah pun menyediakan program-program bantuan kegiatan, silahkan sobat-sobat PKBM pilih, mana program yang pas ato cocok dengan masyarakat setempat. Yang jelas pemerintah memberikan program tersebut beserta petunjuk teknis dan pelaksanaan yang harus dipenuhi.

Lulus ato Lolos ??

0 komentar
"Yul : Nggak Lulus Aku Rapopo,
Jay : Kue seng ora popo, aku jugo ra ra ra ra rasido, Endas Mu ra popo"

"Jay : Mbah, bagaimana cara terbaik untuk lulus UN.
Mbah Dukun :  Sebentar Mbah brosing dulu"
Jay : bagimana Mbah ?
Mbah : Mau lulus ya belajar.
Jay : @#$%^&*(

"Jangan tanya ke google kalo mau lulus, entar hasilnya kopas bareng kalo lulus satu lulus semua kalau ngak ya tanggung resikonya"

"Pesek itu mancung yang tertunda, kalo nggak lulus itu gagal yang tertunda tahun depan, kalo nggak lulus tahun depanya lagi, kalo nggak lulus lagi lanjut tahun depannya lagi, nggak lulus lagi mending berhenti aja sekolah"

"Cuma satu yang ku pinta lulus saja lah"

"Pilih diputusi pacar apa nggak lulus UN ayo, Kalo gue mending nggak putus dengan pacar terus lulus UN Amin hehe"

"Jay : Doa Sebelum UN : Bismilah Alloh huma barik lana fima rozaktan wakina Azabanar amin" 
Yul : Salah doa tu.
Jay : Bener ah, kalo aja ada pengawas tiba-tiba datang menghampiri, kan bisa langsung makan kertas kepean hehe"

"Kebiasaan tidur ngiler itu buruk bagi kelangsungan Ujian Nasional. Siapa tau ketiduran pada saat ngerjakan soal bakal berabe tu jawaban kena iler walet"

"Tips lulus UN, kumpulkan semua buku catatan, dari kelas 7 sampai sembilan terus dibakar jadi satu, diramu di campur dengan kopi terus di minum deh, yang mau coba silahkan ikut masuk rumah sakit tanggung sendiri"

"Menulis kepean kunci jawaban itu yang paling aman di paha dan sekitarnya bagi perempuan"



Barusan itu adalah beberapa banyolan ato guyonan sobat-sobat peserta didik sewaktu menjalani kegiatan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) selama 4 hari yang baru saja berlalu.

Emang sudah jaminan lulus apeh, mikut ujian pendidikan kesetaraan? Gundolmu amblegh!.

Memangnya pendidikan kesetaraan punya moyangmu Ndro. Seenaknya aja gak belajar, tau-tau..tau-tau...lulus gitu aja..bhahahaha....mikerrr.

Sudah mimin bilangin, tetep belajar mblo..itu modul dibagi untuk dibaca, bukan dijadiin bantal buat tidur..behh. suruh dateng ke PKBM belajar aja susah, mao minta lulus.
Ya walopun begitu ada juga yang rajin datang berdiskusi. Istilah seperti yang disampaikan oleh Bapak kita Fauzi Eko Pranyono dalam model pembelajaran di Diksetara Paket A, B dan C diantaranya adalah pembelajaran mandiri.










Mimin sempet salah juga sih dalam mengartikan pengertian model pembelajaran mandiri. Belajar mandiri itu adalah model pembelajaran yang oleh warga belajar dilakukan secara mandiri tanpa terikat ruang dan waktu, itu namanya belajar mandiri. Jika menemui kendala, baru mereka (warga belajar) berkonsultasi kepada tutor (istilah pendidik dalam pendidikan kesetaraan) untuk mendapatkan penjelasan secara gamblang atau lebih pas nya disebut shering. Itu pengertian menurut versi Mimin loh mblo....

tapi sepertinya pak Fauzi tau nih kalo mimin salah mengartikan tentang metode pembelajaran mandiri (nyuwun sewu nggih pak). Ternyata menurut penjelasan blio, bahwa pembelajaran mandiri itu tetap dilakukan dalam suatu ruangan lalu sobat-sobat peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri dan jika mengalami kendala dapat berdiskusi ato membahas secara langsung bersama tutor yang mendampingi di ruangan tersebut. Kurang lebih seperti itu

Tapi bener kok pak Fauzi, di tempat mimin juga seperti itu, walaupun warga belajarnya yang bandel-bandel jarang masuk, tetep “ada” yang rajin masuk. Jadi inget apa yang disampaikan sama njenengan,

ngapusi kok yo ra pinter, absensi kehadiran peserta didik di pull kan, mbok yao di bolong-bolongin setitik” (tu semua peserta pada senyum kecut) bhahahaha. (nyuwun sewu nggih pak) hehe..











Jadi mimin bersama sobat-sobat tutor selalu memotivasi kepada peserta didik untuk tetap aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Walau toh dalam prosesnya ada yang tidak dapat hadir secara intens, tetap oleh tutor diberikan kebijakan.






Artinya dalam mengikuti UNPK, warga belajar tetap mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari apa-apa yang sudah diberikan dan dibahas oleh para tutor-tutornya. Ya kalo trus mikut Ujian, kemudian berasumsi bahwa kalian pasti lulus, itu bohong besar. Yang lulus itu tetep yang belajar dan juga harus mematuhi beberapa prosedur yang berlaku sewaktu menghadapi UNPK. Titik tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jadi, mimin mohon maaf kepada sobat-sobat peserta didik, jika ada yang berasumsi seperti itu. Ini demi kualitas kelulusan di pendidikan kesetaraan yang ada di PKBM RONAA loh bro

Nah, bagi peserta didik yang sudah melaksanakan UNPK jangan seneng-seneng dulu bakal lulus 100%. Cobalah lakukan rutinitas, seperti beribadah agak kenceng dikit, puasa kek, tahajud kek, banyak-banyak do’a kek...biar lulus, kan berusaha sudah, tinggal apalagi coba? selain do’a yang bisa dilakukan. Hmm...













Mimin mah bisanya cuma bantu do’a doang, kagak lebih. Moga-moga kalian lulus dengan hasil yang memuaskan, lalu kalian bisa melanjutkan seabrek cita-cita kalian. Aminn..


























Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)