COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

EsEmKa | Innovation


Geliat mobil nasional yang dipelopori Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus meroket. Meski sempat menuai pro dan kontra, kehadiran Mobil Esemka seakan tidak menghambat laju murid-murid SMK untuk terus berkreasi.

Tak hanya di Pulau Jawa, demam Kiat Esemka juga menjalar Lampung. Pasalnya, SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Lampung Tengah menjadi satu dari 23 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ditunjuk Kemendikbud untuk merakit mobil Esemka.





Rasa bangga langsung terbesit saat Tribun Lampung berada di bengkel yang cukup luas yang dijadikan tempat perakitan mobil Esemka oleh para siswa SMKN 2. Terpakir dua truk mini (pikap) bermesin 1.500 cc berwarna putih serta sebuah mobil sport utility vehicle (SUV) 2.200 cc berwarna hitam.

Pada bagian depan mobil pikap terpampang tulisan "Mobil Nasional Esemka Karya Anak Bangsa Kebanggaan Nasional". Tak hanya itu, dari bagian depan hingga samping kanan kiri mobil juga terdapat siger dan ornamen tapis sebagai ciri khas bumi ruwa jurai.

Beberapa tahap kesulitan dalam perakitan mobil telah berhasil dilewati para siswa. Bahkan, SMKN 2 Terbanggi Besar mampu merakit satu mobil jenis SUV setiap bulannya. "Untuk pikap kita bisa rakit dua mobil dalam waktu satu bulan," terang Hari Susanto, Devision of Final and Testing Line Rafting Car SMKN 2 Terbanggi Besar.



Perakitan mobil Esemka di SMKN 2 Terbanggi Besar sendiri dilakukan sejak November dan Desember Tahun 2011 silam. Awalnya, para siswa dan guru cukup kesulitan dalam merakit. Karena tidak terdapat panduan manual berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia ataupun teknisi yang mendampingi.

Sekolah hanya mendapat kiriman berupa material untuk dirakit. Namun, setelah meraba-raba sendiri akhirnya satu pikap berhasil dirakit secara benar. "Sulitnya itu enggak ada buku panduan. Bahasa China semua. Untuk cari ini pasangannya mana itu pasangannya mana kita mesti meraba-raba. Sempat salah tapi akhirnya kita bisa juga," ujar pria berusia 40 tahun ini.

Setelah berhasil, mobil pun kembali dibongkar untuk dirakit kembali. Dibongkar lagi dan dirakit lagi. Dibongkar dan dirakit secara terus menurus untuk memenuhi standar industri dan sebagai pembelajaran. Tak hanya itu, pengujian juga terus dilakukan secara berkesinambungan setiap kali mobil berhasil dirakit.

"Test drive kita lakukan di sekitar sekolah saja. Karena belum ada pelat nomor. Tapi untuk SUV sudah pernah rute Lampung Tengah-Bandar Lampung-Lampung Tengah. Kalau yang pikap malah sudah kita bawa jalan Lampung-Jakarta untuk ikut pameran," tukas bapak dua anak itu.

Kepala SMKN 2 Terbanggi Besar Joni Syarif menuturkan, perakitan di sekolahnya memang dilakukan untuk pembelajaran. Karena SMKN 2 merupakan satu dari 23 SMK se-Indonesia yang diberi wewenang (dana) membeli suku cadang untuk bisa dirangkai menjadi mobil. 

Perakitan juga disesuaikan dengan prosedur operasional standar (POS). Adapun tahapan utamanya adalah perakitan rangka, perakitan mesin, kelistrikan bodi, perakitan bodi, hingga pengecekan terakhir. 

Para siswa yang dilibatkan adalah mereka yang belajar di program keahlian otomotif. Yakni teknik kendaraan ringan dan teknik permesinan, yang dibagi dalam beberapa kelompok sesuai tahapan pengerjaan. klik

0 komentar:

Posting Komentar

Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)