COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

Bandel boleh, putus sekolah? Jangan!

0 komentar
Jargon “BANDEL BOLEH, PUTUS SEKOLAH? JANGAN..!!” adalah jargon yang kami munculkan ke permukaan dimana jargon tersebut adalah sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat yang menjadi peserta didik di lembaga satuan pendidikan non formal PKBM Ronaa Metro Propinsi Lampung

Yah, walaupun tidak secara keseluruhan, tapi jika dipresentasi kurang lebih hampir 99% keadaannya seperti itu. Dan mereka yang sudah usia dewasa mungkin hanya mengungkapkan penyesalan karena tidak atau kurang memperhatikan nasihat-nasihat orang menyayangi mereka.

Kenapa Bandel boleh?
Mengapa kami menggunakan kata “Bandel Boleh?
Sebenarnya apa sih pengertian kata “Bandel” ?
Apa ada perbedaan pengertian atau definisi antara Bandel, nakal, ndableg atau mbajuk?
Hehehe..itulah indahnya bahasa Indonesia, makanya mimin cinta bahasa Indonesia karena multi tafsir. #loh....

Nah, sebelum njelasin ke sahabat-sahabat semua kenapa kok menggunakan jargon tersebut, sebaiknya kita cari informasi dulu apa definisi kata bandel, nakal, ndableg atau mungkin mbajug. Heuheuheu. Apakah memiliki kesamaan definisi dan arti atau bahkan sebaliknya? Hmmm..
Ok deh, baiknya mimin googling dulu apa saja definisinya, untuk sahabat-sahabat diksetara yang bisa bantu? Boleh aja kok, biar nanti bisa memahami maksud dari jargon tersebut.



Penjelasan definisi kata Nakal menurut KBBI :  
suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dan sebagainya, terutama bagi anak-anak); 2 buruk kelakuan (lacur dan sebagainya)

Penjelasan definisi kata Ndableg :
Menurut beberapa definisi yang di dapat tentang kata Ndableg itu = kata Bandel

Penjelasan Kata Bandel menurut KBBI :
bandel/ban·del/ a melawan kata atau nasihat orang; tidak mau menurut atau mendengar kata orang; kepala batu: dasar anak-anak itu (bandel), tidak suka diperintah; kalau murid-murid itu tetap (bandel) , gurunya terpaksa bertindak tegas;

Nah, berdasarkan definisi kata Bandel, Nakal dan Ndableg yang mimin dapat diatas dari KBBI, maka mimin lebih cenderung memilih istilah Bandel, kenapa bukan nakal atau lainnya?

(tarik nafas panjang dulu....)

Begini sahabat, menurut pendapat mimin bandel itu adalah fitrah atau sunatullah.
Anak bandel? Itu lumrah. Sesuai dari refrensi dari KBBI tersebut diatas bandel itu adalah merupakan perilaku yang lebih tepat ditudingkan pada usia anak-anak kecil sampai remaja.

Masa remaja itu diidentik dengan masa perlawanan, urakan, dan cendrung tidak patuh pada aturan. Remaja merepotkan, menjengkelkan, susah diatur, suka enaknya saja dan mengabaikan risiko dan inilah yang mimin maksud BANDEL

Istilah bandel itu lebih identik dengan suasana kekeluargaan, seorang Ayah Ibu dan anak2nya, seorang kakak kepada adik-adiknya, seorang guru kepada murid-muridnya, seorang kawan kepada kawan lainnya.

Oleh karena itu, bandel itu boleh selagi menggunakan ukuran. Apa ukuran bandel itu? Jika remaja tersebut berada di sebuah keluarga berrti tolak ukurannya adalah norma keluarga. Jika remaja tersebut berada dilingkungan lembaga pendidikan berarti remaja tersebut tolak ukurnya adalah norma atau peraturan lembaga tempat dia bernaung. Akan tetapi jika bandel tersebut over dosis atau melawan norma-norma yang berlaku bahkan kelewatan maka perilaku tersebut masuk ke ranah nakal




National Institutes of Health (NIH) meneliti lebih dari 100 remaja pada masa jauh ke belakang yaitu tahun 1900-an. Hasilnya otak manusia mengalami penataan ulang hebat antara usia 12 sampai 25 tahun. Mirip dengan penataan gigi.

Nah, otak remaja yang bersinar-sinar mengalami renovasi meluas seperti menata ulang jaringan komputer di kantor bertingkat. Kecepatan transmisi otak akan naik 100 kali lipat dan otak semakin kaya, kuat dan handal. 

Inilah yang membuat mereka tidak bisa mengontrol, untuk itu perlu dukungan moril dan spiritual dari orang tua, atau lembaga – lembaga yang memiliki kompetensi dibidang tersebut. Agar mereka tidak lepas kontrol.

Di masa ini jika hari-hari berlalu biasa-biasa saja maka remaja mungkin bermasalah (bandel). Justru “ada-ada saja yang ia lakukan, bikin repot,” ini baru remaja.

Di situlah kemudian ada beberapa remaja melalukan filter disebabkan ada masukan edukasi moral agama dan keseimbangan alam serta keselamatan diri sendiri mungkin bisa dari keluarga, pendidikan atau dari lingkungan sekitar.

Remaja berada dalam dunia yang sudah dibangun oleh orangtua dan masyarakat. Mereka tak terpisah, tapi remaja tidak berorientasi ke masa lalu melainkan kedepan. Semacam inventasi masa depan, termasuk dalam hal pasangan hidup. Karena itu pepatah China menyebut, jatuhkan pilihanmu secepatnya. Dan remaja memiliki hari pertama keluar dari rumah, menemukan dunia yang kompleks. Mereka kemudian tumbuh di sana.


Sasaran jargon “Bandel boleh, putus sekolah, Jangan!” adalah untuk mereka masyarakat yang sedang menjalani proses belajar atau mengenyam pendidikan pada saat ini, atau mereka yang sudah terlanjur masuk ke ranah nakal pada masanya hingga drop out sekolah, lalu sadar bahwa sekolah atau pendidikan itu sangat penting walau bukan yang utama. Artinya janganlah putus asa dan menyerah, bahwa belajar itu tidak mengenal batas usia.

Yah, mimin juga menyadari bahwa drop out sekolah pun itu bukan disebabkan hanya karena bandel saja, sangat complicated. Maka dari itu mimin sudah sampaikan diatas tadi dari 100% diperkirakan yang bandel itu kurang lebih 99% sisanya mungkin masalah ekonomi keluarga seperti memilih berhenti sekolah karena membantu orang tua bekerja menghidupi keluarga dan lain sebagainya.


Terkadang sering orang dewasa hanya suka melihat sisi negatif remaja. Sedang remaja sering jengkel pada orang dewasa yang nyinyir. Remaja itu adalah kita dulu yang sekarang sudah dewasa. Tiap kita punya cermin pada orang lain. Remaja adalah baik sebab ia berasal dari rumah yang baik

Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)