COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

Download POS UN 2014-2015

0 komentar

klik : download




klik : download

Prediksi Kelulusan Paket C akan Terjun Bebas?

0 komentar
Tahun ini penetapan kelulusan Ujian Nasional Kejar Paket C masih sama dengan tahun lalu, yaitu rata-rata nilai akhir minimal 5,5 dan tidak ada nilai akhir mata pelajaran yang di bawah 4,00. Tapi tingkat kelulusan diprediksi akan merosot tajam. Kenapa?



Penyebabnya tak lain adalah adanya kebijakan setiap peserta ujian dalam satu ruang mendapat soal yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Karena tiap ruang ujian maksimal peserta berjumlah 20 orang, kemudian sering disebut dengan 20 paket soal yang berbeda. Aturan ini membuat keder sebagian penyelenggara Paket C yang tahun ini mengikutsertakan peserta didiknya pada ujian nasional pendidikan kesetaraan.

Walaupun Program Kejar Paket merupakan layanan pendidikan nonformal pengganti ujian persamaan yang telah dihapus, namun motivasi sebagian besar peserta didik program ini adalah hanya untuk mendapatkan ijazah setara sekolah. Melihat permintaan yang tinggi terhadap perilaku menginginkan ijazah secara instan kemudian ditangkap menjadi peluang pasar untuk menjadikan ujian nasional Paket C menjadi lahan bisnis.

Terlebih persyaratan untuk menjadi caleg, kepala desa, dan bupati/walikota harus memiliki ijazah SMA atau yang sederajat, maka permintaan program Paket C, dan pemerolehan ijazah kesetaraan secara instan menjadi tinggi. Ada penyelenggara program yang menawarkan program jaminan lulus.

Ada juga sebagian penyelenggara yang memberikan pertolongan tanpa didasari kesepakatan bisnis, murni pertolongan sosial untuk meluluskan peserta didiknya agar memperoleh ijazah Paket C. Masuk pada kategori ini saya kira juga tidak sedikit, hal mana didasari untuk mengentaskan warga masyarakat agar memiliki ijazah setara SMA. Tidak ada permainan uang di sini. Lebih cenderung unsur belas kasihan dan menolong warga masyarakat yang termarjinalkan.

Dari kedua kategori dalam membantu memuluskan agar peserta ujian nasional Paket C dapat lulus (berbiaya dan murni pertolongan), ada tiga modus yang bisa ditengarai.

Pertama, sebelum ujian berlangsung peserta diberitahu kunci jawaban. Pada ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) tahun 2013 ini sulit untuk dilakukan. Di samping karena soal dikemas dalam 20 paket, dimana butuh waktu yang panjang untuk membuat kunci jawaban. Lebih dari itu, tahun ini pelaksanaan UNPK bersamaan dengan UN sekolah di mana distribusi soal menggunakan jalur distribusi UN sekolah yang terkenal ketat. Bahkan menggunakan pengawalan kepolisian, hal yang tidak pernah terjadi pada pelaksanaan UNPK tahun sebelumnya. Jadi soal sulit bocor sebelum pelaksanaan UNPK.

Modus kedua, memberikan kunci jawaban pada saat pelaksanaan UNPK. Hal mana juga sulit dilakukan, karena pemberi bantuan harus menyelesaikan keduapuluh paket soal, sebab satu ruang ujian menerima soal yang berbeda. Pemberian bantuan tidak bisa dilakukan kepada seluruh peserta ujian dalam satu ruangan.

Modus ketiga, yaitu melakukan perbaikan lembar jawaban sesuai dengan kunci jawaban yang sudah disiapkan sebelum lembar jawaban diserahkan ke panitia kabupaten/kota. Modus terakhir ini juga sudah sulit dilakukan karena berarti harus menyiapkan 20 paket kunci jawaban untuk dua mata pelajaran yang diujikan pada hari itu. Hal yang sulit dilakukan, kecuali menyiapkan banyak tutor untuk menyelesaikan kunci jawaban.

Memang ketiga modus tersebut sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Ibarat kentut, baunya terasa tapi tidak bisa dibuktikan dari mana asalnya.

Kini dengan pelaksanaan UNPK yang bersamaan harinya dengan UN sekolah, maka suasana UN juga akan menghampiri UNPK. Dimana biasanya UNPK jauh dari liputan media pers dan pengawasan tim pemantau independen, boleh jadi besok dalam pelaksanaan UNPK akan banyak pihak yang menyoroti. Sehingga permainan ketiga modus itu, jika memang benar pernah ada, akan sulit untuk dilaksanakan.

Karena itulah, ketika penyelenggara Paket C tidak menyiapkan peserta didik dengan baik maka boleh jadi pada tingkat kelulusan UNPK pada tahun ini akan terjun bebas. Jika UNPK tahun ini dilaksanakan secara bersih, diprediksi tingkat kelulusan tidak akan mencapai angka 60%.



Sumber : klik

Soal UNPK Paket C Tetap 20 Paket

0 komentar
Adanya dua versi POS UN yang dapat diunduh pada laman Kemdikbud cukup membingungkan, apalagi POS sebelum revisi masih dicantumkan pada laman tersebut. Berbeda dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang hanya mencantumkan satu versi POS UN (yang sudah direvisi).

Kebingungan tersebut terkait dengan substansi pada halaman 22 terkait dengan paket soal UN untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan Paket C. Pada POS hasil revisi disebutkan bunyi butir B.1.d “…menyiapkan sejumlah paket naskah soal UN SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Program Paket C dengan mempertimbangkan kesetaraan antarpaket.” Dalam mana tidak ada ketegasan setiap peserta ujian menerima soal yang berbeda, namun hanya disebutkan sejumlah paket naskah soal.


Baru saja beberapa saat yang lalu saya mendapatkan konfirmasi dari salah satu anggota BSNP, Prof. Dr. Jamaris Jamna, bahwa soal untuk UN SMP/MTs, SMA/MA, SMK, dan Program Paket C setiap peserta berbeda naskah soal. Artinya esensinya sama dengan POS UN UNPK yang belum direvisi. Alias ada 20 paket soal, karena satu ruang ujian maksimal adalah 20 orang peserta.

Sumber : klik

TRY OUT UNPK 2015

0 komentar
PKBM Ronaa telah menggelar try out Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Kecamatan Metro Pusat. walaupun hasil try out tersebut belum maksimal (sesuai yang diharapkan), karena persentase kelulusan masih minim.



Nilainya sangat bervariatif. Dicontohkan, nilai hasil ujian dari 50 soal, ada yang dapat menjawab 10 nomor, 35 nomor dan benar. Demikian juga dengan nilai yang diperoleh peserta, ada yang mencapai nilai 7 ada anjlok ke angka 1,5. Secara keseluruhan, yang berhasil lulus baru mencapai 35 persen.

Kemudian permasalahan lain adalah terkait dengan masalah kehadiran. Sebagian peserta tidak dapat hadir setiap hari untuk mengikuti try out. “Ada yang hadir hari pertama, tetapi hari kedua tidak hadir, dengan berbagai alasan di antaranya bekerja.



Padahal saat pelaksanaan UNPK yang sebenarnya nanti, jika siswa tidak hadir 1 mata pelajaran saja, dapat dipastikan tidak lulus.

Namun demikian, try out ini sangat bermanfaat karena dapat membantu warga belajar, minimal dapat memahami dan mengetahui tentang bagaimana cara menjawab soal menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). “Saat ujian nanti mereka sudah pandai penggunakan LJK,”.



Soal kehadiran, PKBM RONAA selaku penanggungjawab tekhnis kegiatan, meminta warga belajar paket B dan paket C diminta dapat hadir hingga pelaksanaan UN. Warga belajar harus serius mengikutinya, karena ini menyangkut masa depan mereka.

Tak kalah pentingnya, para tutor harus secara terus menerus memberikan pembekalan dan pembinaan kepada warga belajar sehingga memiliki pengetahuan yang cukup saat mengikuti ujian nanti.



“AK Fitrio Atmaja, M.Pd selaku penyelenggara di PKBM RONAA menghimbau kepada tutor selaku Team work yang didampingi Kasi dan TLD agar melakukan pembinaan, dan selalu memantau warga belajar. Apabila ada persoalan di lapangan segera berkonsultasi dengan dinas,” pintanya.

Penyelenggara PKBM RONAA juga tetap melakukan pendekatan secara personal dan menyakinkan warga belajar untuk mengikuti UNPK sebagai tahap akhir selama mereka menuntut ilmu selama 3 tahun.


“Kami juga minta peserta Try Out UNPK untuk belajar secara mandiri sehingga hasil UNPK kelak lebih maksimal,”

Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)