COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

Bioskop Mobile | Kemendikbud

0 komentar

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan bioskop keliling diJakarta, Jumat.





Untuk menarik minat masyarakat menonton film, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan 20 unit mobil bioskop keliling. Layanan tersebut akan menjangkau daerah-daerah yang belum ada bioskopnya, yang secara teknis susah dijangkau. Tahun depan jumlahnya akan ditambah 40 unit lagi.

"Film yang diputar adalah film nasional. Ini adalah upaya menumbuhkan rasa cinta terhadap film nasional," kata Plt Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, di Jakarta, Jumat (28/12/2012)  

Dia mengatakan, pemerintah diminta untuk mengambil langkah menyelamatkan kondisi perfilman nasional. Pasalnya, perkembangan industri film menjadi tidak seimbang dengan perkembangan mutu skenario film saat ini.

Dia mengatakan, banyak penulis skenario yang lebih senang mengikuti tren yang berlaku. "Sebab, jika skenario bagus, berbobot, dan membawa pesan moral yang sangat kental namun tidak sejalur dengan tren saat itu, skenario tersebut berada di batas antara diproduksi atau tidak diproduksi," katanya.
Kondisi tersebut membuat perkembangan industri film tidak maksimal. Para penulis skenario dan produser film bertindak pragmatis dengan lebih mengedepankan selera pasar dan mengabaikan mutu skenario filmnya sendiri.





"Ada empat alasan mengapa Kemdikbud meluncurkan bioskop keliling ini," ujar Mendikbud, Mohammad Nuh, saat memberi kata sambutan. Empat alasan tersebut adalah 

Pertama; belum meratanya kesempatan anak-anak daerah dalam menikmati karya film yang bermutu. Kedua adalah semakin tumbuhnya dunia perfilman terutama yang sarat edukasi.


"Ketiga, bioskop keliling ini bukan hanya menyiarkan film tapi juga berbagai program TV Edukasi yang selama ini kurang terjangkau," tambah Nuh.


Terakhir adalah sarana untuk mengkomunikasikan kebudayaan. Untuk tahun ini diluncurkan 20 unit mobil bioskop keliling.

Tahun depan, Nuh mengharapkan bisa meluncurkan sebanyak 40 unit mobil bioskop keliling lagi.

"Bioling (bioskop keliling) ini akan menjangkau daerah-daerah yang belum ada bioskopnya. Paling penting daerah yang secara teknis susah dijangkau," jelas dia.

Dia menambahkan hiburan adalah hak semua orang dan bioskop keliling solusinya. Sementara itu, Plt Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan menambahkan dana yang dikeluarkan untuk satu unit mobil bioskop keliling sebesar Rp900 juta.

"Tahun depan, kami berupaya untuk lebih efisien lagi. Diperkirakan menelan biaya Rp700 per unit," jelas Kacung.

Untuk menggerakkan bioskop tersebut, tambah Kacung, menggunakan genset berdaya 10.000 MW.







"Kami juga sedang melakukan negosiasi dengan produser mengenai hak cipta film-film yang digunakan. Ada beberapa film yang sudah ada," kata Kacung lagi.

Berbagai film yang ditayangkan di bioskop keliling seperti Petualangan Sherina, Sang Pencerah, Garuda di Dadaku, dan Catatan Akhir Sekolah.



sourch : klik, klik

Ciyusss (Serius)

0 komentar

Pelaksanan Ujian Semester Ganjil
Pendidikan Kesetaraan Paket B setara SMP/MTs
Pendidikan Kesetaraan Paket C setara SMA/SMK/MA
Metro, Tanggal 20 - 23 Desember 2012
================================================







Kreatif | Edu

0 komentar



Perkalian kadang-kadang menjadi sebuah momok bagi siswa yang duduk di kelas 3, 4, 5. Perkalian tidak dapat dihindari dari siswa. Mau tidak mau, mereka memang ditakdirkan untuk bertemu dengan perkalian. 

Di sekolah, mata pelajaran Matematika salah satu media yang mempertemukan mereka dengan perkalian.
Untuk beberapa siswa, perkalian ini mudah. Tapi untuk sebagian besar siswa saya, perkalian ini sangat sulit untuk dihapalkan. Memang, saat diperkenalkan dengan yang namanya perkalian dengan konsep penjumlahan berulang, mereka mengerti. 

Tetapi hal ini akan sangat menyulitkan siswa menghadapi ujian jika harus menggunakan konsep penjumlahan berulang jika bertemu dengan perkalian. Mereka akan kehabisan waktu.

Untuk mempermudah mereka, kita dapat membuat kalung perkalian untuk membantu mereka menghapal perkalian tersebut.



Kalung perkalian ini adalah kalung yang digunakan oleh siswa yang berisi perkalian 1 sampai 10. Kita bisa menggunakan kalung ini karena mudah dibawa kemana saja. Jika siswa bermain kemanapun, kalung perkalian ini akan tetap menempel di siswa. Jadi, anak dapat menghapalkan perkalian dimana saja dan kapan saja.

Para Siswa dengan Azimatnya: Kalung Perkalian
Kira-kira inilah kriteria kalung perkalian yang dibuat  :
  1. Kalung ini memiliki gantungan berupa 100 buah kartu yang berbentuk kotak persegi panjang.Mari kita sebut kartu perkalian.
  2. Kartu perkalian bisa dibuat dari karton, kardus, kertas bekas, wayang (sebutan anak-anak Paser untuk kartu mainan bergambar tokoh kartun/film yang sedang populer), dll.
  3. Kartu ini ditulisi perkalian, misalnya 1×1=1, 1×2=2, sampai 10×10=100.
  4. Setiap kartu perkalian diberi lubang di ujungnya.
  5. Ambil sebuah tali, bisa menggunakan karet, tali rafia, atau apapun, lalu masukkan ke dalam lubang di kartu perkalian hingga semua kartu masuk ke dalam tali.
  6. Lalu ikat tali agar bentuknya menjadi kalung.
  7. Setelah menjadi kalung, siswa mengalungkannya di leher, dan mulai menjadikannya “rekan” kemanapun.
Sumber : klik

Share | Indonesia Mengajar

0 komentar


Indonesia Mengajar

EsEmKa | Innovation

0 komentar

Geliat mobil nasional yang dipelopori Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus meroket. Meski sempat menuai pro dan kontra, kehadiran Mobil Esemka seakan tidak menghambat laju murid-murid SMK untuk terus berkreasi.

Tak hanya di Pulau Jawa, demam Kiat Esemka juga menjalar Lampung. Pasalnya, SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Lampung Tengah menjadi satu dari 23 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ditunjuk Kemendikbud untuk merakit mobil Esemka.





Rasa bangga langsung terbesit saat Tribun Lampung berada di bengkel yang cukup luas yang dijadikan tempat perakitan mobil Esemka oleh para siswa SMKN 2. Terpakir dua truk mini (pikap) bermesin 1.500 cc berwarna putih serta sebuah mobil sport utility vehicle (SUV) 2.200 cc berwarna hitam.

Pada bagian depan mobil pikap terpampang tulisan "Mobil Nasional Esemka Karya Anak Bangsa Kebanggaan Nasional". Tak hanya itu, dari bagian depan hingga samping kanan kiri mobil juga terdapat siger dan ornamen tapis sebagai ciri khas bumi ruwa jurai.

Beberapa tahap kesulitan dalam perakitan mobil telah berhasil dilewati para siswa. Bahkan, SMKN 2 Terbanggi Besar mampu merakit satu mobil jenis SUV setiap bulannya. "Untuk pikap kita bisa rakit dua mobil dalam waktu satu bulan," terang Hari Susanto, Devision of Final and Testing Line Rafting Car SMKN 2 Terbanggi Besar.



Perakitan mobil Esemka di SMKN 2 Terbanggi Besar sendiri dilakukan sejak November dan Desember Tahun 2011 silam. Awalnya, para siswa dan guru cukup kesulitan dalam merakit. Karena tidak terdapat panduan manual berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia ataupun teknisi yang mendampingi.

Sekolah hanya mendapat kiriman berupa material untuk dirakit. Namun, setelah meraba-raba sendiri akhirnya satu pikap berhasil dirakit secara benar. "Sulitnya itu enggak ada buku panduan. Bahasa China semua. Untuk cari ini pasangannya mana itu pasangannya mana kita mesti meraba-raba. Sempat salah tapi akhirnya kita bisa juga," ujar pria berusia 40 tahun ini.

Setelah berhasil, mobil pun kembali dibongkar untuk dirakit kembali. Dibongkar lagi dan dirakit lagi. Dibongkar dan dirakit secara terus menurus untuk memenuhi standar industri dan sebagai pembelajaran. Tak hanya itu, pengujian juga terus dilakukan secara berkesinambungan setiap kali mobil berhasil dirakit.

"Test drive kita lakukan di sekitar sekolah saja. Karena belum ada pelat nomor. Tapi untuk SUV sudah pernah rute Lampung Tengah-Bandar Lampung-Lampung Tengah. Kalau yang pikap malah sudah kita bawa jalan Lampung-Jakarta untuk ikut pameran," tukas bapak dua anak itu.

Kepala SMKN 2 Terbanggi Besar Joni Syarif menuturkan, perakitan di sekolahnya memang dilakukan untuk pembelajaran. Karena SMKN 2 merupakan satu dari 23 SMK se-Indonesia yang diberi wewenang (dana) membeli suku cadang untuk bisa dirangkai menjadi mobil. 

Perakitan juga disesuaikan dengan prosedur operasional standar (POS). Adapun tahapan utamanya adalah perakitan rangka, perakitan mesin, kelistrikan bodi, perakitan bodi, hingga pengecekan terakhir. 

Para siswa yang dilibatkan adalah mereka yang belajar di program keahlian otomotif. Yakni teknik kendaraan ringan dan teknik permesinan, yang dibagi dalam beberapa kelompok sesuai tahapan pengerjaan. klik

Tragedi Ps. Cendrawasih

0 komentar
Beberapa Hasil rekaman Tragedi Kebakaran Pasar Cendrawasih 
Minggu, 8 Desember 2012




Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)