COMMUNITY LEARNING CENTRE ACTIVITIES

Translate


Postingan Populer

KIPRAH PKBM

0 komentar
LAHIRNYA PKBM DI INDONESIA
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) hadir di Indonesia di tengah-tengah kondisi krisis sosial ekonomi nasional pada tahun 1998. Kehadiran PKBM sebenarnya memiliki latar belakang yang cukup panjang.

Fakta menunjukkan bahwa pendidikan formal dan sistem persekolahan ternyata tidak cukup untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, tingginya tingkat buta aksara bagi orang dewasa, tingginya tingkat pengangguran, tingginya tingkat kemiskinan dan sebagainya.

Di pihak lain, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pendidikan sangat menitikberatkan pada pendidikan formal dan sistem persekolahan. Adapun perhatian pada pendidikan non formal masih sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran dan fasilitas maupun berbagai sumberdaya lainnya yang jauh lebih besar dicurahkan bagi pendidikan formal dan sistem persekolahan.

Sesungguhnya pendidikan non formal telah dikenal dalam peradaban manusia jauh sebelum adanya pendidikan formal dan sistem persekolahan. Namun pembinaan pendidikan nasional selama ini masih didominasi oleh pendidikan formal. Pembinaan pendidikan non formal dilakukan oleh pemerintah hanya melalui berbagai pendekatan proyek yang bersifat sementara dan kadangkala tidak berkelanjutan. Cakupannyapun masih sangat terbatas pada beberapa jenis kebutuhan pendidikan yang bersifat nasional. Sementara pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat masih bertumpu pada jenis-jenis pendidikan yang memiliki nilai komersial sehingga dapat ditarik pembayaran dari masyarakat untuk membiayai kegiatan pendidikan tersebut.

Untuk meningkatkan efektivitas keberhasilan pendidikan non formal telah dilakukan berbagai evaluasi terhadap kiprah pendidikan non formal selama ini. Negara-negara yang tergabung dalam UNESCO menyimpulkan bahwa pembangunan pendidikan non formal haruslah semaksimal mungkin bersifat partisipatif, dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan peran pemerintah sebaiknya diposisikan lebih sebagai fasilitator. Hal ini terlihat dari berbagai naskah deklarasi antara lain deklarasi Jomtien, Dakar, dan sebagainya.

Salah satu upaya konkrit untuk mengimplementasikan gagasan tersebut adalah dengan mendorong dan memotivasi terwujudnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Centre. PKBM bukanlah sepenuhnya merupakan suatu konsep yang baru sama sekali. Sebagai contoh di Jepang PKBM dikenal sejak tahun 1949 dengan nama Kominkan. Kominkan telah turut memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi pembangunan kemajuan masyarakat Jepang. Sampai dengan tahun 2004 diperkirakan ada sekitar 18.000 Kominkan terdapat di seluruh Jepang.

Untuk menggerakkan masyarakat agar terwujud PKBM di Indonesia, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional merumuskan berbagai kebijakan dan program untuk mengidentifikasi dan memotivasi agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri membentuk dan mengelola berbagai kegiatan pembelajaran bagi masyarakat sesuai kebutuhan dan potensi masing-masing. Gagasan ini mendapatkan sambutan cukup baik oleh masyarakat sehingga pada awal tahun 1998 mulai dikukuhkan keberadaan berbagai PKBM di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

PENTINGNYA KONSEP PKBM 
Sebagai suatu institusi baru yang bergerak dalam berbagai kegiatan pendidikan non formal di tingkat akar rumput, PKBM berkembang secara dinamis dan belum didukung oleh berbagai pijakan kerangka teoritik dan akademik yang memadai.  Pengembangan PKBM sepenuhnya didasarkan atas pengalaman di lapangan yang situasi kondisinya sangat beragam. Dengan sendirinya Konsep PKBM yang berkembangpun sangat bervariasi dari suatu PKBM ke PKBM lainnya. Konsep PKBM yang berkembang sangat umum dan kurang tajam mengungkap secara menyeluruh eksistensi dan karakteristik PKBM itu sendiri.


Longgarnya konsep tentang PKBM ini di satu sisi memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi inovasi pengembangan PKBM pada tahap awal pengembangannya namun konsep yang terlalu umum ini tidak memadai untuk menjadi pijakan bagi pengembangan PKBM lebih lanjut. Di samping itu, ketidakjelasan konsep tentang PKBM dapat menimbulkan  adanya kesimpangsiuran pemahaman tentang PKBM yang dapat mengakibatkan kontra produktif bagi pengembangan PKBM selanjutnya. Adapun konsep tentang PKBM yang tertulis masih sangat terbatas, dan itupun masih sangat kental dipengaruhi perspektif birokratik belum menggambarkan konsep yang lebih utuh.

Dengan diakuinya secara eksplisit PKBM sebagai salah satu satuan pendidikan non formal dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjadi tanggungjawab semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat luas untuk mengembangkan PKBM dalam rangka mensukseskan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian keberadaan konsep PKBM yang lebih jelas dan lebih memadai bagi pengembangan PKBM lebih lanjut sangat dibutuhkan. Tanpa adanya konsep PKBM yang jelas dan memadai akan sulit dibangun rencana strategis yang baik dalam pengembangan PKBM selanjutnya baik di tingkat institusi, di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Hal ini tentunya akan mengakibatkan tidak adanya sinergi, rendahnya efektivitas dan inefisiensi dalam pengembangan PKBM lebih lanjut

PENGEMBANGAN KONSEP PKBM
Mengingat PKBM merupakan suatu institusi baru, maka pengembangan konsep PKBM sementara ini lebih didasarkan atas hasil observasi yang bersifat umum terhadap berbagai pengalaman PKBM selama ini. Konsep PKBM inipun sedang terus berkembang seiring dengan berbagai inovasi yang muncul dalam pengalaman pengembangan PKBM di lapangan. Di kemudian hari tentunya juga diharapkan pengembangan konsep PKBM ini juga didasarkan atas berbagai hasil kajian dan penelitian akademik yang lebih mendalam, sehingga dihasilkan konsep PKBM yang lebih solid, lebih tajam dan lebih menyeluruh.

Pengembangan konsep PKBM haruslah memperhatikan dua faktor secara bersamaan yaitu faktor kemampun konsep dalam menjelaskan secara lengkap dan utuh seluruh eksistensi dan karakteristik PKBM itu sendiri dan faktor kemampuan konsep dalam mengakomodasikan berbagai perkembangan dan keragaman PKBM baik yang telah ada maupun yang akan datang. Atas dasar pertimbangan tersebut maka konsep PKBM yang diuraikan dalam kesempatan ini lebih merupakan konsep yang bersifat generik. Artinya konsep PKBM yang diungkapkan ini adalah konsep yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam berbagai model-model PKBM yang bervariasi.

Pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan konsep PKBM yang akan diuraikan lebih lanjut didasarkan atas pendekatan yang bersifat induktif. Formulasi konsep PKBM ini didasarkan atas pergumulan dan pengalaman praktis dalam membentuk, membangun dan mengembangkan PKBM sehari-hari. Di samping itu, juga melalui pengalaman dalam memperhatikan berbagai inovasi, keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi berbagai PKBM yang terungkap dalam berbagai diskusi di pertemuan tingkat nasional tentang PKBM baik dalam kerangka Forum Komunikasi PKBM Indonesia maupun dalam kerangka perumusan dan perbaikan berbagai program dan kebijakan yang bekaitan dengan PKBM oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas. Konsep PKBM yang diuraikan ini telah melalui pembahasan oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi PKBM Indonesia sebagai suatu organisasi nasional yang mewadahi kebersamaan dan persatuan PKBM di seluruh Indonesia



donload dis file klik

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Ronaa

0 komentar


Pada Lembaga Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) Ronaa Kecamatan Metro Pusat - Lampung juga terdapat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Ronaa, dengan misi kami membuat TBM RONAA ini untuk membantu anak-anak sekitar juga masyarakat agar gemar membaca juga sebagai tempat untuk bertukar pikiran juga ide2 kreatif

Salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah yang akan terus dikembangkan pemerintah dalan memerangi ketidakberdayaan masyarakat sebagai akibat dari kebodohan dan kemiskinan adalah memberikan pelayanan pendidikan dasar bagi orang dewasa (adult basic education ) melalui program keaksaraan.
Agar program keaksaraan yang dilaksanakan dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung serta dapat memotivasi dan memberdayakan warga belajar, maka perlu diadakan Taman Bacaan Masyarakat. Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) telah dilaksanakan mulai sejak tahun 1992/1993. Kehadirannya merupakan pembaharuan dari taman pustaka rakyat (TPR) yang didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun limapuluhan. Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat, serta untuk meningkatkan kemampuan aksarawan baru dalam program keaksaraan fungsional dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga tidak buta aksara kembali serta peningkatan gemar membaca menuju kepada terciptanya budaya baca masyarakat sebagai persyarat terciptanya masyarakat gemar belajar. Oleh karena itu keberadaan Taman Bacaan Masyarakat sangat penting sebagai sarana (tempat) ) belajar masyrakat.
Pengertian Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah suatu lembaga/tempat mengelola bahan kepustakaan (buku-buku dan bahan-bahan bacaan Iainnya) yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga tempat penyelenggaraan program pembinaan kemampuan membaca dan belajar, dan sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat.
Tujuan dari program Taman Bacaan masyarakat bagi kelompok belajar Keaksaraan adalah untuk :
  1. Membangkitkan dan meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat untuk membaca dan belajar sehingga tercipta masyarakat yang cerdas.
  2. Memelihara dan meningkatkan kemampuan baca bagi aksarawan baru dengan maksud agar tidak menjadi buts aksara.
3. Melembagakan Taman Bacaan sebagai wadah kegiatan belajar masyarakat.
Fungsi Taman Bacaan Masyarakat bagi program keaksaraan adalah sebagai berikut :
  1. Sumber pembelajaran bagi warga masyarakat untuk belajar mandiri , dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
  2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
  3. Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
  4. Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
  5. Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang guns memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermamfaat.
Mamfaat Taman Bacaan Masyarakat bagi program keaksaraan adalah sebagai berikut :
  1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.
  2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
  3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
  4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik
  5. Membantu pengembangan kecakapan membaca
  6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan
  8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
Bahan bacaan pada taman bacaan masyarakat seyogyanya disesuaikan dengankebutuhan warga keaksaraan setempat, misalnya masyarakat yang ada di daerah pertanian sawah, kebutuhan sarana bacaanya adalah berbeda dengan masyarakat yang ada di daerah perkebunan kelapa sawit. Atau masyarakat yang ada di pegunungan dengan masyarakat di pantai atau masyarakat yang tinggal diperkotaan akan sangat berbeda dengan kebutuhan sarana bacaannya.
Taman Bacaan Masyarakat dikatakan balk apabila dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung. Kepuasan pemakai dapat dilihat dari seberapa jauh Taman bacaan masyarakat menyediakan berbagai jenis koleksi yang dibutuhkan oleh pars pemakainya. Beberapa layanan TBM yang dibutuhkan oleh pemakainya antara lain :
  1. Suasana TBM
Ruang TBM hendaknya dapat menyenangkan pengunjung. Oleh karena itu harus diatur agar tetap bersih, sejuk, tentram, rapi dan aman jugs termasuk pengaturan mobiler dan peralatan/perlengkapan Iainnya sehingga pengunjung mersa senang berda di ruang TBM.
  1. Tenaga Pelayanan
Tenaga pelayanan TBM sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  1. Memiliki pengetahuan dasar tentang pengelolaan TBM
  2. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk melayani orang dengan ramah, sopan, teliti, tekun dan senang membaca
  3. Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya atau mints pertolongan
  4. Pandai bergaul sehingga orang merasakan dekat dan diperhartikan.
Pendidikan Keaksaraan sangat berhubungan dengan TBM agar warga buta aksara yang sudah melek aksara tidak buta kembali dengan adanya TBM ini sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga sesuai dengan minat dan kebutuhan setempat.
Sedangkan program Taman Bacaan masyarakat belum dapat dikatakan berhasil apabila kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola belum memadai untuk mengelola Taman Bacaan Masyarakat, sehingga bagi pars Pengelola TBM agar dapat mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan penyelenggaraan TBM sebelum melaksanakan tugasnya.

Maka dari itu silakan para D'flower dapat menyumbangkan buku2 anda ke alamat TBM RONAA kami :

Jl. Yos Sudarso No.81 
Kelurahan Metro Pusat. Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro-Lampung
Kode Pos 34111
respon baik anda sangat berarti untuk kami

info Kursus gratis dan beasiswa

2 komentar
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
SK Nomor:100/KPTS/05/D.3/2006 - Nilem : 18.2.14.4.1.0010
Notaris Mgs. Edy Putra, SH.  No.43  Tanggal 31 Januari 2008
Alamat : Jl. Yos Sudarso No.81  Tlp.085279037243  Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat - Kota Metro 34111

   

BEKERJA SAMA DENGAN

mengadakan program "life skill" dibidang komputer yaitu  
Teknisi Komputer dan Desain grafis 
diadakan secara "cuma-cuma" alias gratis....!!!!!!
dengan syarat dan ketentuan, minimal lulus SMA/MA/SMK/Paket C dan sedarajat
maksimal usia 45 tahun
mengumpulkan data-data sebagai berikut :
1. kirim biodata anda, nama, alamat / tgl. lahir, no. telephone, pendidikan terakhir dan nama orang tua
2. fotocopy ijazah terakhir 1 lembar
3. Pas Photo  3x4 = 2 lbr
kirim berkas ke alamat lembaga PKBM Ronaa diatas, 
atau hubungi saudara Luminto (085269084900), Rio (085279037243)

BURUAANNN...JANGAN SAMPAI TERLAMBAT....!!!!!!!








 




Ketentuan dan Prosedur Mendapatkan NILEM PKBM

0 komentar



















Database Nilem PKBM dapat dilihat disini silakan klik pada situs terkait
atau petunjuk manual berbentuk file PDF, dapat saudara download disini
Langsung ke -----> TKP













Tujuan dan Penerapan NILEM PKBM

0 komentar

Menjadi acuan atau pedoman bagi Direktorat Pendidikan Masyarakat dalam menerbitkan Nomor Induk Lembaga (NILEM) sebagai legitimasi dari status lembaga PKBM.

  • Menjadi acuan atau pedoman bagi Dinas Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan prosedur pendataan dan melakukan entry data lembaga secara online.
  • Menjadi acuan bagi lembaga PKBM dalam melakukan evaluasi diri terhadap situasi dan kondisi lembaganya.
  • Menjadi acuan bagi semua pihak yang berkepentingan membentuk lembaga PKBM baru.
  • Memberikan nomor induk kepada lembaga-lembaga PKBM yang memenuhi persyaratan sebagai bentuk legitimasi dari pemerintah.
  • Memberikan data lembaga PKBM secara cepat, tepat, dan akurat.
  • Memotivasi pengelola PKBM agar tertib administrasi dan bersedia melengkapi syarat-syarat kelembagaan sesuai aturan yang ditetapkan.
  • Mencegah adanya lembaga PKBM yang melaksanakan program temporer, yaitu adanya PKBM baru ketika ada bantuan dari pemerintah.
  • Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik melalui transparansi informasi secara online.

Pendidikan Karakter Tantangan Global

0 komentar

UNTUK membangun karakter bangsa, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) saat ini gencar menyosialisasikan pendidikan karakter ke seluruh komponen masyarakat, seperti sekolah, keluarga, media massa, dan instansi terkait lainnya.
"Jika tidak ada halangan, pencanangan pendidikan karakter sebagai gerakan bangsa akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Mei mendatang sebagai puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendiknas Suyanto, pada acara Executive Forum yang diselenggarakan Kemendiknas dan Media Indonesia, kemarin, di Jakarta.
Pada diskusi yang mengambil tema Pembangunan karakter bangsa melalui grand design pendidikan karakter nasional itu hadir sebagai pembicara pakar pendidikan Arief Rahman, Direktur Penerangan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Jauhari, dan Sekretaris Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas Bambang Indrianto. Selengkapnya, baca harian Media Indonesia, edisi Kamis 12 Mei 2011, halaman 16.
Diambil dari : http://www.mediaindonesia.com/

Forum Komunikasi PKBM

0 komentar

Pengertian :
  1. Peningkatan Mutu Kelembagaan FK-PKBM merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan forum, kemampuan dan keahlian pengurus dalam pengelolaan, pembinaan, dan pendataan PKBM di masing-masing wilayah
  2. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan satuan pendidikan nonformal sebagai tempat pembelajaran dan sumber informasi yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dn sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya
  3. Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat disingkat FK-PKBM merupakan wadah organisasi himpunan PKBM di setiap provinsi yang dibentuk dan diatur dalam suatu Anggaran Dasar ? Anggaran Rumah Tangga Forum Komunikasi PKBM Indonesia
  4. Dana Peningkatan mutu kelembagaan FK-PKBM merupakan sejumlah dana yang diberikan kepada FK-PKBM untuk digunakan dalam rangka meningkatkan mutu kelembagaan organisasi dan pelayanan pemberdayaan PKBM di wilayahnya.
  5. Sasaran program :

FK-PKBM Pusat (1 Lembaga) dan FK-PKBM Provinsi di seluruh Indonesia sebanyak 33 lembaga
Penerima Program :
Untuk menfasilitasi dan membantu FK-PKBM Pusat (1 Lembaga) dan FK-PKBM Provinsi di seluruh Indonesia sebanyak 33 lembaga untuk meningkatkan kualitas pengolahan manajerial organisasi dan mutu lyanan pembinaan terhadap PKBM di wilayahnya.
Besar Bantuan :
Rp. 30 juta per PKBM

KEAKSARAAN

0 komentar
6439960_keaksaraan
Ditinjau dari historisnya, Pendidikan Keaksaraan (PK) di Indonesia yang lazim disebut dengan Pemberantasan Buta Aksara telah melalui kurun waktu dan proses yang sangat panjang. Kegiatan PBA diawali sejak perang kemerdekaan, dimana para gerilyawan yang sudah dapat membaca, menulis, dan berhitung secara aktif mengajari rekannya yang belum dapat membaca dan menulis. Hingga saat ini PK (Pendidikan Keaksaraan) masih merupakan salah satu program pendidikan yang cukup penting. Pelaksanaan Pendidikan Keaksaraan (PK) yang dilaksanakan secara terencana dan terprogram dimulai sejak tahun 1964 yang terkenal dengan Pemberantasan Buta Aksara Tradisional. Dilihat dari persentasenya, jumlah buta aksaradari tahun 1945 s.d bulan Agustus 2008 menunjukan penurunan yang sangat dramatis.Jumlah buta aksara usia 15 tahun ke atas pada bulan Agustus tahun 2008 sekitar 10,16 juta jiwa. Jumlah buta aksara di Indonesia yang masih besar menyebabkan perinkat Indonesia dalam Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index - HDI) 2005 menempati posisi 110 dari 177 negara, kemudian pada tahun 2006 meningkat menjadi urutan 108. Peningkatan tersebut, salah satunya disumbang oleh PBA.

PKBM RONAA

0 komentar
PKBM kepanjangan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. PKBM adalah tempat kegiatan pembelajaran yang dipusatkan pelaksanaannya.

PKBM merupakan tempat belajar dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dalam rangka usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, bakat serta minat warga masyarakat yang bertitik tolak dari kebermaknaan dan kebermanfaatan program bagi warga belajar dengan menggali dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di lingkungannya.

Pendidikan Non Formal merupakan alternatif terbaik pada saat ini sebagai upaya pemerataan pendidikan kesegenap masyarakat, terutama dilapisan bawah. Dimana masalahekonomi keluarga menjadi kendala bagi keluarga untuk mendapatkan pendidikan formal yang memadai. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran bagi kami selaku pemerhati pendidikan, sehingga walaupun kemampuan dana yang sangat terbatas namun dengan tekad yang kuat telah
berhasil membentuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) di kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro dengan nama "RONAA".

Agar keterbatasan sumberdaya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan optimal, maka PKBM "RONAA" pada tahap awal memfokuskan kegiatan di daerah sekitar PKBM, yakni di Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro dengan kegiatan yang di sesuaikan antara kebutuhan masyarakat dan kemampuan PKBM.

Minat baca dijadikan titik tolak untuk pembelajaran masyarakat, dan untuk hal tersebut telah dibuka Taman Bacaan Masyarakat "RONAA" yang diharapkan akan memotivasi Masyarakat untuk gemar membaca dan belajar. Untuk implementasinya juga telah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesetaraan Paket B (setara SMP) kelompok belajar LA TAHZAN dengan jumlah warga belajar 20 org ( 1 kelompok ) Program pendidikan Keaksaraan Fungsional RONAA (KF) yang dilaksanakan Tahun 2007 dapat menjaring warga sebanyak 10 org ( 1 kelompok) hal ini menjadi Indikasi bahwa pada Tahun 2007, Kelurahan Metro Pusat menjadi bebas buta Aksara. Sehingga program layanan PKBM "RONAA" kedepan, selain pendidikan kesetaraan dan Taman Bacaan Masyarakat, akan dikembangkan ke program Life Skill di daerah Kelurahan Metro, Kecamata Metro
Pusat, Kota Metro.

Untuk dapat melaksanakan seluruh kegiatan tersebut diatas, maka PKBM "RONAA" harus melengkapi diri. Baik dari segi administrasi, sarana prasarana maupun ketenagaan

RONA IDENTITY

0 komentar
NILEM
18.2.14.4.1.0010
Nama
PKBM RONAA
Alamat Lembaga
: Jl. Yos Sudarso

  RT/RW
: 42/16

  Kelurahan
: Metro Pusat

  Kecamatan
: Metro

  Kabupaten/Kota
: Kota Metro

  Propinsi
: Lampung

  Kode Pos
: 34111

No Telp.
: 085279037243
Faximile
:
Mobile
:
URL/Website
:
Email
:
Penanggung Jawab
AK. FITRIO ATMAJA, S.PD.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No.KTP
: 18.72.01.1001.1222
Pendidikan Terakhir
: Sarjana (S1)

·         BASIS PROGRAM

 
1. Anak Jalanan

·         STATUS LEMBAGA

Kepemilikan
: Perorangan
Tahun Berdiri
: 2007
Nama Notaris
: MGS. EDY PUTRA, SH
No. Akte Notaris
: 43
Tanggal Akte
: 31 Jan 2008
NPWP
: 00.635.547.3-321.000

·         PERIJINAN LEMBAGA

Nomor Ijin Operasional
: 07/PKBM.PLS/2007
Tanggal
: 10 May 2007
Instansi Pemberi Ijin
: Dinas Pendidikan Kota Metro

·         KLASIFIKASI LEMBAGA

Kabupaten/Kota

·         STATUS LEMBAGA

Belum Terakreditasi

·         WILAYAH GEOGRAFIS

Perkotaan

·         JENIS PROGRAM LEMBAGA

1. Pendidikan Kesetaraan Paket B
2. Pendidikan Kesetaraan Paket C
3. Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
4. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Gender
5. Kelompok Bermain /Play Group (KB)
6. Magang Ke Jepang

JENIS KURSUS YANG DILAKSANAKAN

1. Komputer
2. Menjahit
3. Tata Kecantikan Rambut
4. Bahasa Jepang

Labels

PKBM (282) artikel (196) Apakah (187) MPLIK Ronaa (170) oasis (117) Kursus (108) international (108) diksetaraonline (106) Beasiswa (96) Internet sehat (88) TBM (88) Produk (67) Profil (65) BISNIS (50) instastory (50) Loker (48) Cermin (47) tutorial (47) Download (34) beasiswapendidikan (6)